contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Rabu, 20 Juli 2011

Love you…..
Menurut orang kehidupan ku sangat bahagia, orangtua yang masih lengkap dan kehidupan yang serba berkecukupan yang membuat mereka yakin kalau aku ini bahagia.
Tapi entah kenapa aku ga ngerasa hidupku itu bahagia, masih ada aja yang aku rasa kurang dari hidupku. Apa mungkin karena aku ini anak tunggal jadi aku ngerasa kesepian.
Namaku Calista, aku bukan anak yang mudah bergaul temankupun hanya sedikit. Hingga pada suatu saat aku membuat salah satu temanku benci pada ku.
Alasannya jelas, dia membenciku karena dia menganggap aku telah mengganggu kehidupannya. Awalnya aku tidak mengerti dengan sikapnya yang begitu membenciku, tapi lama-lama aku tahu kalau aku sudah merebut apa yang seharusnya jadi miliknya.
Awalnya aku hanya ingin memiliki kehidupan yang seperti dia, walaupun dia hanya tinggal dengan kaka dan ibunya tapi dia terlihat sangat diperhatikan oleh keluarganya terutama kakanya. Dia juga punya teman-teman yang baik dan bisa mengerti dia.
Hanya hal itu yang aku inginkan tapi pada kenyataannya langkah yang aku ambil salah. Aku terlalu membuat orang-orang yang menyayangi dia jadi berbalik membangga – banggakan aku dihadapan dia.
Awal perkenalan ku dengan Riri cukup baik, dia anak yang sangat ramah, pintar dan dewasa wajar jika semua orang senang berada di dekatnya. Aku mencoba memberanikan diri untuk bergabung dengan dia juga teman-temannya. Awal perkenalan mereka bisa menerimaku dengan baik, semenjak itu aku menjadi dekat dengan mereka dan mulai meninggalkan kedua teman dekatku.
Tak hanya mencoba mengakrabkan diri dengan teman – temannya, akupun mencoba untuk masuk kedalam kehidupan Riri dengan cara mengakrabkan diri dengan keluarganya. Semenjak itu aku dan Riri menjadi teman dekat bahakan Riri tak segan mengenalkan pacarnya kepadaku, dan menceritaktakan semua masalahnya padaku.
Hingga pada suatu hari Riri punya masalah dengan kekasihnya, akupun menjadi penengah diantara mereka berdua. Tapi memang aku yang ga tau diri aku malah mendekati kekasih Riri dengan alasan ingin membantu menyelesaikan masalahnya dengan Riri.
Aku sering mengsms bahkan menelpon Rendi pacar Riri, kata awalku adalah menanyakan tentang masalahnya dengan Riri tapi lama kelamaan aku mencoba mencari informasi tentang dia dari pembicaraan kita.
Tak ada sedikitpun kecurigaan dari Rendi tentang sikapku padanya, dia masih menyangka aku membantunya menyelesaikan masalahnya dengan Riri.
Sebenarnya aku sudah punya pasangan, tapi entah kenapa aku ngerasa bosan sama dia. Sampai-sampai aku memutuskan untuk menjauh dari dia sementara ini.
Setelah bertengkar sekian lama akhirnya Riri dan Rendipun kembali berbaikan. Bukannya senang aku malah kesal melihat mereka berbaikan, tak senang melihat kebahagiaan Riri aku sengaja mengajak Rendi untuk berjalan-jalan berbagai alasan aku keluarkan agar Rendi mau pergi denganku. Akhirnya Rendipun mau aku ajak pergi. Semakin aku melihat Riri bahagia semakin aku ingin membuat Riri terpuruk.
Tak hanya terus berusaha medekati Rendi, aku juga berusaha menghasut teman-teman Riri untuk membenci Riri dan membelaku dihadapan Riri, bahkan aku tak segan menarik simpati dari keluarga Riri terutama kakanya dengan cara membuat masalah yang sebenarnya tak terjadi.
Akupun berhasil membuat semua orang yang menyayangi Riri jadi berbalik menyayangi dan membela aku.
Aku berpikir Riri akan bicara baik – baik denganku melihat sikapnya yang lembut dan sedikit pendiam tak membuatku khawatir dia akan melabrakku, tapi ternyata pikiranku salah. Riri datang menghampiriku dan tak segan menampar pipiku dengan keras.
“apa-apaan sih loe ?” tanyaku sambil mengelus pipiku yang ditampar Riri
“kenapa kurang ?, loe mau gue tampar lagi ?” ucap Riri emosi
“berani loe nampar gue ?, salah gue apa sama loe ?”
“dasar muka tembok, ga tau diri dikasih hati minta jantung”
“lama-lama loe kurang ajar ya sama gue”
“loe tuh mestinya nyadar loe udah bikin hidup orang hancur berantakan dengan cara nyebarin gossip yang engga-engga”
“gossip apaan sih ?” ucapku berpura-pura
“gue tunggu loe di taman pulang sekolah nanti” ucap Riri sambil menunjuk kearah wajah ku.
Saat pulang sekolah akupun datang ke taman untuk menemui Riri. Aku ga nyangka kalau disana sudah ada semua orang yang aku hasut untuk membenci Riri.
“kenapa loe kaget ?” Tanya Riri sinis
“ga ko gue ga keget” ucapku datar
“ayo cepet akuin semua kesalahan loe depan mereka”
“ngapain, gue ga bikin kesalahan apa-apa ko”
Riri yang kesal akhirnya kembali menampar dan memakiku dihadapan semua orang. Melihat Riri menamparku akhirnya kaka Riri memutuskan unutuk membawaku ketempat yang sepi dan mencoba untuk berbicara baik-baik dengan ku.
Setelah Bicara baik-baik dengan kaka Riri akupun meminta maaf pada mereka semua. Setelah kejadian itu akupun kembali pada 2 sahabatku yang aku rasa paling bisa mengerti aku, aku pikir mereka akan membenciku tapi ternyata tidak mereka justru menerima ku dengan baik. Keluargaku pun bisa memaafkan semua kesalahanku.
Aku berpikir semua hal yang aku miliki ini sudah cukup untukku, aku ga mau ngelakuin kesalahan bodoh lagi dengan cara merrebut kebahagiaan orang lain.
Lebih baik di benci tapi menjadi diri sendiri,
daripada di suka tapi menjadi orang lain.

0

About Me

Foto saya
pendiam, jutek, baik, rame

buat orang-orang yang mau berbagi cerita dan pengalaman aku tunggu.... apapun yang ada disini bebas kalian lihat

Chat box


ShoutMix chat widget

game

Links

Followers